Duh, siapa nih yang pada sibuk belajar seo? Apalagi cara membuat yoast hijau tuh adalah salah satu bagian dari belajar seo.
Pasti nih di zaman yang serba digital begini pada pingin belajar banyak kan ya… Apalagi yang sudah mengenal blogging dari zaman baheula… pastinya selalu ingin upgrade kan ya, supaya enggak hanya berdiri di tempat?
Apalagi puasa-puasa gini, waktu ngabuburit bisa nih buat belajar benahi yoast teman-teman yang masih jingga bahkan merah.
Enggak perlu banyak basa-basi deh, yuk ah langsung aja. Dari pada Dewi bikin kalian penasaran lama-lama. Simak Tulisan Dewi sampai akhir ya!
Cara Membuat Yoast hijau:
Pertama kalian perhatikan Indikator di yoast itu ada 2. Yakni Analisis SEO dan Analisis Keterbacaan menggunakan CMS WordPress. Mana yang lebih penting?
Analisis SEO dalam Yoast
- Judul artikel kalian jangan kepanjangan ya bro! tetapkan maksimal 56 karakter. Kalau Dewi nih males hitungin huruf berapa biji secara manual. Kalian bisa memakai wordcounter untuk cek berapa karakter judulmu.
- Masih berkaitan dengan judul, jadi nih keyword kalian idealnya masukkan di judul artikel dong. Masak iya kalian mau ngejar kata kunci tapu judulnya tidak relevan dengan kata yang kalian bidik.
- Masih sama juga berkaitan dengan judul, keywordnya jangan lupa tempel di slug, ok! Kalau poin 2 tadi lebih ke human, untuk slug ini lebih ke engine:)
- Selain ngomongin judul, keyword juga harus menyebar di dalam artikel, berapa coba sebaran idealnya? Yang pasti enggak lebih dari nomor ini deh! Yuk, next ke nomor berikutnya.
- Variabel yang ada judul SEO cukup judul saja ya, enggak perlu ditambah, tanggal, atau variabel de el el .
- Isi meta deskripsi. Biasanya kalau ngopi di awal paragraf tuh bisa aja sih, cuman … kadang perlu diperhatikan lagi panjang pendeknya. Kalau sudah ngomongin panjang pendek kembali lagi “nyaman atau enggaknya dibaca.” Kenapa hal ini menjadi penting, laaah si meta ini tuh bakal muncul di tampilan deskripsi saat googling artikel kalian. Minimal ini adalah cara utama, agar pembaca tertarik untuk mengklik artikel kalian. Jadi buat deskripsi meta secara langung seperti triller, atau rangkuman isi artikel, pasti berguna banget untuk mengundang klik! jangan lupa masukkan keyword di meta deskripsi. Keyword itu bisa dengan sinonimnya loh!
- Masih tentang meta deskirpsi. Idealnya jangan di bawah 120 kata ya. Enggak boleh lebih juga dari 155 karakter.
- Gambar. Nah bagian yang satu ini sebenarnya seringkali bikin kita serakah. Wkwkwkw… maunya upload banyak gambar gitu loh, tapi ujung-ujungnya malah enggak berbobot secara seo. Memang kalau secara tampilan, manjain banget bagi para pembacanya, apalagi pembacanya diri sendiri, hem (ini artikel atau diary sih!). Idealnya gambar kalau mau bikin yoast ijo, pilih maksimal 3 sudah termasuk featured image. Lalu, jangan lupa masukkan kata kunci utama dan kata kunci turunan di dalam alt image. Satu lagi, yang sebenarnya ribet, tapi bagus banget untuk SEO. Ubah nama gambarmu dengan kata kunci yang menggunakan tanda dash (-) karena google tidak mengenal spasi. Misalnya kata kunci “menulis yuk”, ubah nama file menjadi: menulis-yuk
- Masih belum mabok kan lanjut ke nomor 8? karena pada nomor bergambar kacamata ini, Dewi mau bilang bahwa tulisan yang sedang dalam draft kita itu perlu dibimbing. Istilahnya kayak bayi yang belajar jalan, perlu dibantu kan. Nah caranya tulisan baru kalian, diberi tautan internal. Hubungkan dengan artikel-artikel lain dengan kategori yang sama. Idealnya nih minim 3 artikel. Kalau ada artikel keluar, idealnya 1 artikel keluar diimbangi dengan 3 tautan internal. Hampa ya! eh paham ya!
- Sub judul, buatlah sub judul yang menggambarkan kata kunci. Bisa menggunakan sinonim, bisa juga dengan kata kunci turunan ya gaes!
Analisis Keterbacaan
Namanya analisis keterbacaan, jadi sebaik mungkin dibaca nyaman dong, baik secara human dan juga engine.
- Bicara tentang keyword, sebaran frase kata kunci jangan lebih dari 17 kali yee… frase kata kunci tuh seperti contohnya dalam keyword “menulis yuk” nah bagian kata “menulis” ini lah yang enggak boleh lebih dari 17 kali.
- Nah, panjang tulisan tiap paragrap juga ngaruh loh. Idealnya enggak lebih dari 300 kata. Dewi biasanya memberikan sub judul di setiap 300 kata.
- Tidak mengulang-ngulang tulisan lebih dari 3x. Sebenarnya ada sih salah satu tulisan Dewi yang terpaksa harus mengulang-ulang. Seperti contohnya teks: “Pengumuman juara 1 kategori lomba balap karung” lalu pengulanagan “Pengumuman juara 1 lomba ….” dan seterusnya. Inilah yang dikatakan penggunaan teks berulang. Idelanya kalau mau jadi warna ijo, gunakan variasi kata sinonim. Berhubung kala itu pengumumannya sampe 10 kategori, mau enggak mau masih PR buat optimasi deh untuk merangkai kata, hehehe… jangan ditiru ya!
- Kata transisi. Jangan anggap remeh deh untuk hal yang satu ini. Kata transisi seperti: yang, dan, atau; itu penting banget biar analisis keterbacaanmu engga nilai merah.
- Kalimat pasif “di”. nah, ternyata yoast tuh lebih suka kalian menggunakan kalimat aktif ya. Enggak hanya calon istri aja yang kudu aktif dideketi, yoast juga bro! hahaha…
Nah, berhubung waktu sudah hampir imsak, itulah beberapa yang sanggup Dewi ulas sementara ini. Kalau mau ngobrol dan tahu lebih banyak lagi. Bisa kunjungi Dewi di halaman profil. Selamat berpuasa!
Salam,
Dewi Adikara.