Dalam tumbuh kembangnya, anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Keingintahuannya ia ekspresikan dengan mencoba berbagai hal baru. Mulai dari menyentuh, mencoba hingga merasakannya untuk mengenali lingkungan sekitarnya.
Sayangnya anak belum memahami kondisi aman dan bahaya yang dihadapinya. Sehingga tidak jarang dalam berekplorasi terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan. Bahkan bisa menyebabkan anak terluka.
Sebagai orang tua tentu ingin segera menolong anaknya. Dari menenangkan hingga memberinya obat untuk meringankan lukanya. Namun kadang pertolongan pertama anak terluka yang salah justru memperparah luka bahkan infeksi.
Pertolongan Pertama Pada Anak
Jika anak sedang mengalami luka di rumah, pertolongan pertama berikut bisa dicoba, antara lain :
1. Terbentur
Saat anak bereksplorasi baik dengan berlari, melompat atau bermain tanpa sengaja bisa jatuh dan terbentur. Benturan yang cukup keras akan menimbulkan bekas memar. Sebagai pertolongan pertama memar bisa dengan mengompres es selama 15 menit.
Anak juga disarankan untuk beristirahat dahulu dari aktivitas bermainnya. Istirahat bertujuan agar memar tidak semakin parah dan segera pulih. Jika terasa sakit sekali dan bengkak, memberikan obat pereda nyeri bisa jadi solusi.
2. Mimisan
Mimisan merupakan kondisi dimana keluar darah dari lubang hidung anak. Meskipun terlihat menakutkan, mimisan lumrah terjadi pada anak. Pasalnya, pembuluh darah di hidung anak masih belum kuat.
Kondisi seperti cuaca, suhu, kebiasaan mengorek hidung terlalu dalam serta membuang ingus bisa membuat pembuluh darah pecah sehingga terjadi mimisan.
Jika anak mengalami mimisan, yang perlu dilakukan yaitu jangan panik. Saat orang tua terlihat panik anak akan ketakutan dan menangis. Selanjutnya atur duduk anak agak sedikit menunduk agar darah tidak masuk ke dalam tenggorokan. Menutup hidung serta mengompres dengan es juga bisa menghentikan pendarahan.
3. Tersedak
Saat makan tidak jarang anak mengalami tersedak. Tersedak membuat saluran pernafasan tersumbat sehingga tidak dapat bernafas. Sebagai pertolongan pertama tersedak bisa dilakukan dengan cara memeriksa mulut anak. Jika makanan penyebab tersedak masih terlihat, orang tua dapat mengambilnya.
Sebaliknya jika tidak terlihat dengan memberikan bantuan dorongan. Caranya dengan menelentangkan anak dengan posisi kepala lebih rendah dari tubuh. Selanjutnya urut ditengah dada menuju tenggorokan sebanyak 5 kali. Jika kondisi anak semakin parah harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Yang sebaiknya dihindari saat anak tersedak yaitu dengan menggendong atau mengangkat anak. Juga jangan memberikan air minum. Karena baik menggendong atau memberikan air minum akan menyebabkan makanan masuk ke dalam paru- paru.
4. Kejang
Saat anak mengalami demam tinggi tidak jarang sampai mengalami kejang- kejang. Apalagi jika dalam keluarganya ada riwayat, kemungkinan resiko kejang pada anak lebih tinggi.
Orang tua harus melakukan pertolongan pertama anak kejang dengan tenang. Caranya dengan meletakkan anak di tempat yang luas untuk menghindari benturan. Kemudian buka baju anak agar suhu panas dalam tubuhnya segera turun.
Jangan lupa mengamati bagian tubuh mana saja yang mengalami kejang. Jika anak pucat dan lemas segera bawa ke dokter untuk mendapat pertolongan lebih lanjut
5. Tersiram air panas
Sebagai orang tua selalu menghindarkan hal yang berbahaya dari anak ketika di rumah, termasuk air panas. Namun namanya kecelakaan tetap bisa terjadi. Misalnya anak tidak sengaja tersimpan air panas saat akan mandi atau ketika ibu membuatkan susu.
Ketika mengalami anak tersiram air panas orang tua jangan panik. Apalagi saat melihat anak menangis kesakitan. Sebaiknya orang tua harus bersikap tenang sehingga tepat dalam memberikan langkah pertolongan pertama saat tersimpan air panas.
Adapun portolongan pertama yaitu dengan menetralkan suhu pada luka dengan merendamkan pada air bersuhu normal. Jangan memberi kecap, pasta gigi atau minyak karena malah dapat membuat infeksi pada luka bakar.
Termasuk juga jangan memencet juga saat kulit melempuh. Jika memiliki krim untuk luka bakar bisa segera memberikannya untuk mengurangi efek luka terbakar lebih lanjut.
6. Keracunan
Rasa ingin tahunya yang tinggi membuat anak sembarangan memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Akibatnya anak sakit perut, pusing dan muntah yang kemungkinan penyebabnya keracunan makanan.
Jika menghadapi anak keracunan langkah pertama tentu orang tua harus tenang. Selanjutnya berikan minuman air putih yang banyak. Sambil melihat perkembangan kondisi anak, perhatikan feses serta muntah anak.
Jangan memberikan obat diare yang dijual bebas di pasaran. Jika kondisi anak tidak kunjung baik bahkan semakin parah, maka bawa segera ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sebagai orang tua tentu harus siap siaga menghadapi kondisi. Termasuk ketika anak cedera dan memberikan pertolongan pertama saat anak terluka di rumah.
memang karena anak suka mengeksplore kecelakaan apsi akan terjadi ya, harus punay P3K lengkap