Tahun 2020 mungkin tidak terasa sepenuhnya kelabu untuk para penggemar Taylor Swift. Bagaimana tidak, di akhir bulan Juli tahun 2020 kemarin, Taylor Swift secara mengejutkan dan tanpa pemberitahuan apapun sebelumnya, mengeluarkan album terbarunya, Folklore yang memiliki genre musik yang unik dan berbeda!
Berbeda banget nih dengan album Taylor Swift sebelumnya “Lover” yang memiliki genre musik pop dengan deretan lagu yang ceria. “Folklore” memiliki genre indie folks dengan deretan lagu yang terasa sendu.
Dan memang, bukan Taylor Swift ya namanya jika tidak menyelipkan pesan-pesan tersembunyi dalam setiap album dan lagu-lagunya. Album “Lover” sebelumnya, kabarnya memiliki banyak sekali lagu yang dituliskan Taylor untuk Joe Alwyn, kekasih yang sudah dipacarinya sejak tahun 2017 lalu.
3 Lagu dengan Makna Tersirat dan Pesan Tersembunyi di Album Folklore, Taylor Swift
Lagu-lagu yang dituliskan oleh Taylor Swift memang banyak berisi cerita tentang kisah cintanya sendiri. Seperti lagu “Dear John” yang katanya ditujukan untuk mantan kekasihnya John Meyer dan “Style” yang juga kabarnya dibuat untuk mantan kekasihnya Harry Styles.
Namun untuk album “Folklore” ini benar-benar terasa berbeda, bukan hanya karena genre musiknya aja. Tapi juga karena beberapa lagunya yang memiliki kisah dan pesan yang unik.
Penasaran nggak nih, apa aja sih lagu-lagu dalam album Folklore – Taylor Swift yang memiliki makna tersirat dan pesan tersembunyi?
1. The Last Great American Dynasty
Lagu dengan genre musik indie ini bercerita tentang kisah hidup nyata seorang sosialita dan komposer musik ternama yang telah meninggal di tahun 1982. Terinspirasi dari salah satu rumah milik Taylor Swift yang bertempat di Rhode Island dan pemilik lama rumah tersebut yaitu Rebekkah Harkness.
Bahkan, nama Rebekkah sudah disebut sejak bait pertama lagu ini, loh.
Rebekkah rode up on the afternoon train / It was sunny / Her saltbox house on the coast / took her mind off St. Louis
Sebagian besar part dalam lagu ini bercerita tentang hal-hal kontroversial yang dilakukan Rebekkah semasa hidupnya.
Rebekkah Harkness memang bukan wanita biasa. Setelah perceraiannya yang pertama ia menikahi seorang pengusaha perusahaan minyak ternama bernama William Harkness. Hal ini juga diceritakan dalam lagunya nih.
Bill was the hair to the Standart Oil name and money / And the town said “How did the middle-class divorcee do it?” //
7 tahun setelah pernikahan, William Harkness meninggal dan Rebekkah pun mendapatkan warisan atas namanya.
Setelah itu Rebekkah menjadi salah satu sosialita kaya dengan banyak kontroversi dalam hidupnya. Seperti pesta mewah yang selalu ia lakukan di “Holiday House”-nya di Rhode Island. Yang konon sangat mengganggu para tetangga karena kebisingannya.
Rebekkah bahkan dikabarkan berseteru dengan tetangganya yang berujung dengan ‘menculik’ peliharaan tetangganya dan mengecat bulunya dengan warna hijau. Seperti yang tertulis dalam lirik lagu ini.
She stole his dog / And dyed it key lime green//
Ya, bisa dibilang, semua yang diceritakan Taylor Swift tentang Rebekkah dalam lagu ini, benar adanya.
Rebekkah digambarkan Taylor Swift sebagai The Maddest and The Shameless Woman yang pernah dimiliki kota itu.
There goes the maddest woman this town has ever seen / She had a marveleous time ruinin’ everything //
Tapi sepertinya sih, Taylor sama sekali nggak bermaksud untuk menjelekkan Rebbekah, ya.
Karena pada akhir lagunya, Taylor Swift menuliskan bahwa kemudian “Holiday House” yang dulunya milik Rebekkah ini dibeli olehnya dan ia juga memiliki waktu yang menakjubkan untuk ‘mengacaukan’ segalanya. Dan Taylor menggambarkan bahwa dirinya mungkin memiliki persamaan dengan Rebekkah Harkness.
There goes the loudest woman this town has ever seen / I had a marvelous time ruinin’ everything //
Mungkin persamaan yang dimaksud Taylor Swift adalah sama-sama suka membuat pesta dan mengganggu tetangganya dengan kebisingan.
Seperti pesta 4th of July yang sempat diadakan Taylor Swift dirumah tersebut yang dihadiri oleh banyak selebritas ternama. Kabarnya, pesta tersebut sangat menggangu para tetangganya, karena berisik dan jadi mengundang banyak paparazi ke Rhode Island. Ups!
2. My Tears Recochet
And i still talk to you (when i’m screaming at the sky) / and when you can’t sleep at night (you hear my stolen lullabies) //
Berdasarkan lirik diatas, digadang-gadang lagu berjudul “My Tears Recochet” ini ditujukan Taylor untuk pemilik label musik lamanya, Scott Borchetta.
Seperti yang sudah pasti diketahui oleh para Swifties nih, Taylor Swift kehilangan hak atas 6 album pertamanya karena berseteru dengan Scott Borchetta, Yang mungkin digambarkan sebagai “Stolen lullabies” dalam lirik lagu ini.
Scott Borchetta pun mengklaim bahwa dirinya lah yang membesarkan talenta Taylor Swift hingga menjadi seorang superstar seperti saat ini.
Sejak lama, Taylor Swift juga sudah berusaha memperoleh hak kepemilikan atas album pertama hingga ke-enamnya. Namun, tidak perjuangannya tersebut tidak menemukan jalan keluar hingga akhirnya label Big Machine diakuisisi oleh Scooter Braun.
Taylor Swift pun akhirnya terpaska mengikhlaskan ke-enam album pertamanya dan keluar dari label Big Machine.
Kebersamaan, persabahatan yang terjadi sejak awal Taylor Swift berkarir dan diakhiri dengan kebencian dan permusuhan ditunjukkan dalam lirik-lirik yang terdapat dalam lagu ini.
3. Epiphany
Awal lirik pembuka lagu ini mengisahkan tentang para tentara yang sedang berjuang di medan perang. Sebuah masa yang terinsipirasi dari kisah perjuangan kakek Taylor Swift yang berjuang dalam perang di tahun 1942.
Keep your helmet / Keep your life, son / Just a flesh wound / Here’s your rifle /
Crawling up the beaches now / Sir i think he’s bleedin’ out / And some thing you just can’t speak about //
Perjuangan di medan perang ini kemudian disandingkan oleh Taylor Swift dengan perjuangan para tenaga medis di masa pandemi ini.
Something med school / Did not cover / Someone’s daughter / Someone’s mother /
Hold your hand through plastic now / Doc, i think she’s crashin’ out / And some things you just can’t speak about //
Kedua momen yang berbeda, namun memiliki perjuangan yang sama, rasa kehilangan yang sama dan kesedihan yang juga sama.
Menakjubkan sekali ya betapa produktifnya Taylor Swift untuk mengisi waktunya selama #StayAtHome di masa pandemi. Bukan cuma 1 atau 2 lagu aja yang diciptakan, melainkan ada 17 lagu dalam album Folklore ini!
Jadi, itu dia 3 lagu yang memiliki makna tersirat dan juga pesan tersembunyi dalam album ke-8 Taylor Swift, Folklore. Kira-kira lagu mana nih yang paling kalian sukai dari 17 lagu yang ada di album Folklore ini?