Review Realme XT. Bukan hanya karena hp ini sudah menemani saya 1 tahun belakangan ini. Tapi juga karena pandangan miring orang-orang yang selalu menganggap merk ini nggak berkualitas. Mari kita cari tahu, benarkah pandangan tersebut? Atau justru sebaliknya.
Awalnya saya sempat ragu membeli merk smartphone yang satu ini. Alasannya simple. Karena nggak terkenal. Tapi, setelah bertanya ke suami yang bisa dibilang rada gadget freak dan selalu mengikuti perkembangan teknologi, saya jadi yakin kalo Realme XT adalah hp yang selama ini saya cari dan butuhkan untuk bikin konten YouTube.
Pandangan saya terhadap hp ini nggak jauh beda sama coach saya yang guyon dan bilang kalo nasib Realme nggak akan jauh beda sama Coolpad atau Honor.
Booming sesaat trus hilang entah ke mana. Saya dahulu juga menganggap Realme adalah handphone “penggembira.” Yang cuma numpang tenar di bawah bendera Oppo.
Nama hp ini yang nggak meyakinkan, juga benar-benar membuat saya ragu dengan kualitasnya. But! don’t judge book by its cover. Benar nyatanya.
Kita nggak akan pernah tau kualitas-rasa air coklat di sebuah gelas sampai kita merasakannya sendiri. Air sungai kah? Kopi susu? Atau jangan-jangan moca? Ya, kan?!
Review Realme XT
Mari kita mulai review Realme XT ini dari tampangnya dulu. Yuk…
1. Feel and Look
Sebagai seorang influencer dan blogger yang selalu bergantung pada gadget untuk berkomunikasi dan bekerja. Jelas, bobot adalah yang jadi pertimbangan utama.
Pengalaman saya menggunakan Xiaomi Mi 6X membuat saya mengidolakan hp layar lebar yang berbobot ringan.
Karena dari pengalaman, hampir sepanjang hari saya harus menenteng gadget.
Makanya saya nggak pengen tangan capek dan pegal karena nenteng gadget.
Sayangnya Realme XT tidak menawarkan apa yang saya inginkan. Faktor baterai bongsor 4000 mAh adalah penyebabnya.
Tapi untungnya, dimensi hp ini sebelas-duabelas dengan Mi 6X smartphone besutan dari Xiaomi. Bodynya yang diliputi kaca pelindung besutan Corning di belakang turut membuat feel saat menggenggam gadget ini sangat terasa sangat satisfied.
Feels halus dan premium inilah yang pertama kali meninggalkan kesan menggoda dan bikin saya jatuh cinta. Seperti dapat dejavu. Genggaman saya pada Realme XT mengingatkan saya pada Mi 6X yang terasa sangat pas di tangan.
Pilihan warna pearl white yang selalu menjadi warna favorit saya turut mampu membuat saya melupakan bobot smartphone ini yang nyaris 17 gram lebih berat dari Mi 6X.
Saat dulu menggunakan Mi 6X yang bodinya dilapisi metal. Saya sering hampir menjatuhkan smartphone tersebut karena licin. Tapi menggenggam XT yang dilapisi kaca Gorilla Glass, justru saya merasa permukaan kaca ini lebih keset.
Kalau dipandang, body belakang Realme XT ini selalu bisa bikin saya merasa kagum. Bahkan jika dibandingkan dengan Oppo Reno 4 milik tante saya yang harganya 1 juta lebih malah.
2. Camera
Ini adalah faktor utama yang bikin saya menyingkirkan beberapa kandidat ketika dulu sibuk milih-milih hp baru. Honor 8X hingga Samsung A51 terpaksa saya kesampingkan demi meminang hp Realme yang dibekali kamera utama 64MP ini.
Harga Realme XT yang hanya Rp 3.5 jutaan benar-benar membuat saya tidak pernah menyangka jika hasil kameranya bakal sebagus ini.
Di kondisi terang? Jangan ditanya deh–gimana hasil foto dan videonya. Bagaimana kalo di tempat gelap?
Yey! Hasilnya tetep kece sis! Jernih banget. Ketika suami iseng menyandingkan hasil kamera MI 6X dan Realme XT. Wow! Hasilnya bak bumi dan langit. Padahal dulu saya begitu bangga dengan hasil kamera Mi 6X.
Dahulu, saya kerap merasa nggak pede buat share hasil foto ke media sosial, apalagi di Instagram yang isinya banyak hasil jepretan kamera DSLR.
Tapi itu dulu…
Sekarang. Dengan kamera 64MP Realme XT saya ngerasa lebih pede.
Faktor kamera ini juga yang bikin kami pede untuk bikin content YouTube untuk anak kami–Kinza Mahveen.
Ditambah sentuhan animasi dari suami. Video Kinza di YouTube terlihat jadi makin mantap!aih.
3. Sound Quality
Bagaimana dengan Input dan Output suaranya?
Suami saya menyebut hp ini sebagai hp paling balance yang pernah do’i ulas dan pegang. Selain menonjol di desain bodi, layar (Super Amoled), dan kamera (64MP), input dan output sound Realme XT juga mengagumkan.
Suami bahkan nggak perlu repot nambahin efek apapun buat bagus-bagusin suara video Youtube Kinza ketika diedit, kecuali menambah volume dan mengurangi noise.
Begitu juga dengan output-nya. Ketika dipakai dengerin musik atau nonton film. Aih… Suaranya benar-benar hidup. Bass dapet, treble dapet, vocal juga jelas. Sip banget buat nonton Drakor (aaciee…)
4. Layar Super Amoled yang super jernih
Perbedaan paling mencolok yang saya rasakan ketika berpindah dari MI 6X ke Realme XT adalah layarnya.
Terbiasa melihat layar IPS bikin saya rada pusing pada awal melihat layar Super Amoled yang punya tampilan warna putih lebih cerah dan warna hitam lebih kelam.
Tapi itu berlangsung hanya sementara. Setelah terbiasa, saya jadi bisa melihat dengan jelas kenapa layar Super Amoled kerap dapat penghargaan sebagai layar terbaik.
Membaca, melihat foto, hingga menonton video di hp ini benar-benar menghadirkan pengalaman baru buat saya. Makin lama saya makin takjub. Nonton hingga membaca terasa makin asyik.
5. Baterai dengan dukungan Fast Charging
Baterai 4000 mAh pada smartphone ini bukan sesuatu yang mengagumkan. Ya, karena sekarang sudah umum HP Android yang dibekali dengan baterai 4000 s/d 5000 mAh.
Tapi beda ceritanya kalau pengisian baterai didukung fast charging 20W teknologi VOOC 3 .0. Kamu para pengguna Oppo pasti sudah tidak asing lagi dengan dan teknologi VOOC 3.0, kan?
Teknologi ini memungkinkan baterai terisi 20 menit lebih cepat dibandingkan dengan teknologi VOOC 2.0. Bagaimana dengan baterai Realme XT? berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi dari 0% hingga 100%?
Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengisi baterai 4000mAh dari 0% hingga 100% kurang lebih 1 jam saja.
Lumayan cepat kan?
Nggak hanya membutuhkan waktu pengisian yang lebih singkat, baterai di hp ini juga cukup awet. Bahkan setelah saya gunakan selama 1 tahun. Rasanya masih seperti ketika awal-awal saya beli.
Untuk menjaga keawetan baterai, saya memang selalu berusaha untuk mengikuti tips menghemat baterai hp dari suami yang sudah saya buktikan pada Mi 6X.
Mi 6X kami yang usianya sudah masuk kepala tiga baterainya masih sangat sehat. Apa kuncinya?
Sederhana. Agar baterai awet, kita kudu:
Ngecas hp sebelum 20% dan cabut sebelum 100%. Misalnya di angka 60%, 80%, 90%, atau 98%. Jangan cas hp dari adaptor atau powerbank sambil dipakai chatting, telpon, apalagi main game
Jangan sampai baterai habis (0%). Kalo mau tidur malam dan baterai dibawah 10% trus nggak sempat ngecas. Lebih baik matikan dan charge besok ketika bangun tidur
Jangan cas hp sampai 100% dan ditinggal tidur semalaman
6. Performa Realme XT
Spesifikasi Realme XT menggunakan chipset SDM712 Snapdragon 712 (10 nm), CPU Octa-core (2 x 2.3 GHz & 6 x 1.7 GHz), serta GPU Adreno 616. Hp yang saya punya dibekali RAM 8GB dan storage 128GB.
Dengan spesifikasi tersebut, hp ini ini lancar banget dipakai buat main game-game berat dengan settingan grafis high. Meskipun tidak terlalu sering saya gunakan untuk main game.
Performa HP ini sangat memuaskan terutama ketika saya gunakan untuk edit video menggunakan software Kinemaster. Atau, menggambar pakai Infinite Design juga bikin design buat blog di aplikasi Canva.
Nggak hanya menawarkan performa hardware yang kenceng. Performa fitur pengaman seperti under display fingerprint dan face recognition pada smartphone ini juga memuaskan banget. Cepat dan responsif.
7. Kesimpulan Review Relme XT
Realme seri XT adalah contoh smartphone Android dengan fitur paling seimbang. Jika dilihat dari harganya, hp ini menawarkan kelebihan hampir di semua area.
Mulai dari body premium dengan pelindung Corning Gorilla Glass di depan dan belakang, setup 4 kamera belakang dengan kamera utama 64MP, single kamera selfie 16MP, Layar Super AMOLED, under display fingerprint sensor, Input dan output sound yang bagus, spesifikasi hardware dengan performa yang memuaskan, hingga dukungan fast charging 20W berteknolog VOOC 3.0.
Melengkapi review Realme XT setelah 1 tahun pemakaian ini, saya akan mengungkapkan satu-satunya kekurangan Realme, menurut saya. Itu adalah theme-nya yang rata-rata berbayar. Yang bikin saya nggak bisa sesuka hati buat gonta-ganti tema berdasarkan mood.
Salam bahagia dari saya, pecinta Realme – Husnul Khotimah.
makasih reviewnya
Sama sama mbak.. semoga bermanfaat ya.. ^^