Scabies pada kelinci merupakan penyakit yang disebabkan oleh Sarcoptes Scabiei, atau dengan istilah nama penyakitnya kudis. Penyakit ini bisa menyerang kelinci dewasa ataupun anakan.
Pengalaman Pertama Merawat Scabies Pada Kelinci
Memiliki hewan peliharaan berarti harus siap dengan konsekuensinya. Baik itu makanan, minuman, kebersihan kandang dan juga perawatannya. Ini kisah ketika aku mulai memutuskan membeli hewan kelinci.
Awalnya hanya iseng, untuk memelihara nya. Tetapi lama kelamaan akhirnya sayang, dan juga mulai mengerti sifat, tingkah laku dan kebiasaan yang dilakukan hewan mungil ini.
Inci, yah sebutan itulah yang melekat begitu saja ketika orang rumah memanggilnya. Hewan yang lucu dan menggemaskan ini sudah menjadi kesayangan di dalam rumah, tidak jarang gerak-geriknya selalu diperhatikan.
Suatu hari Inci menggaruk badannya, hampir setiap saat. Awalnya tingkah laku yang lebih suka rebahan tiba-tiba menjadi lebih aktif menggaruk badan. Melakukan hal yang mogok makan, tidak minum. Kejadian ini berlangsung seharian penuh.
Melihat kelinci sudah gelisah, akhirnya aku memutuskan untuk langsung membawa Inci ke dokter hewan, setelah berkonsultasi dengan dokter, ternyata dokter menyebut nama penyakit itu scabies. Deg, rada shock juga sama penjelasan dokter, kalau tidak segera diobati bisa mengakibatkan kematian.
Akhirnya. Setelah di kasih suntikan dengan rajin kontrol ke dokter, scabies bisa dihilangkan. Sambil membersihkan bagian hidung, pinggiran telinga dan juga bagian ruas jari kelinci yang kemerahan ditambah drama menangis dari sang majikan.
Inci dinyatakan sembuh oleh dokter. Jujur saja ini merupakan pengalaman pertama merawat kelinci yang terkena scabies.
Ciri-ciri Scabies pada kelinci
Sebenarnya ciri fisik sudah terlihat ketika kelinci menderita penyakit ini. Tetapi karena pengalaman jadi mengira ia baik-baik saja. Nah disini aku mau berbagi beberapa ciri yang nampak ketika terkena penyakit kudis ini.
Menggaruk badan dan juga terlihat gelisah
Kelinci yang terdampak scabies ini, lebih sering menggaruk badannya. Ketika ia memutuskan menggaruk-garuk badannya lebih sering dari biasanya, sudah dipastikan terdapat kudis atau scabies di badannya.
·
- Bagian hidung mengalami kemerahan
Ciri fisik yang kedua, yaitu bagian hidung mengalami kemerahan. Warna merah yang melekat pada hidung kelinci merupakan tanda kalau kelinci yang dipelihara sedang sakit, dan perlu penanganan yang cepat. - Ruas jari membengkak
Melihat kelinci yang sudah tidak bersemangat, dalam bergerak karena pembengkakan pada kaki dan tangan pada ruas jari yang sudah membesar. - Bulu kelinci mengalami kerontokan
Pada dasarnya, kelinci itu memiliki bulu yang jarang rontok, tetapi sekali sudah berguguran maka akan sulit diatasi. Akibat rasa gatal yang dialami oleh kelinci secara sadar ia langsung mencabut bulu-bulu yang menempel pada tubuh.
Biasanya bagian bulu pada kelinci yang sudah dicabut atau rontok sendiri, sangat sulit untuk tumbuh, perlu memakan banyak waktu agar bisa kembali seperti semula.
- Pinggiran telinga kelinci terdapat bintik yang kasar dan berjejer
Hal ini menjadi peran penting yang harus diatasi, ketika memegang telinga kelinci terdapat bintik aku biasa saja. Tidak ada kejadian aneh dan juga membingungkan. Ternyata itu hanya sesaat, bintik kasar itu membesar, menyebar, pada akhirnya memenuhi bagian telinga dari kelinci.
Apabila telinga kiri kanan sudah penuh dengan bintik kasar. Selanjutnya akan menyebar di bagian badan, kaki, tangan dan terakhir mata. Scabies semakin banyak penularanya, kelinci pun akan mati karena menahan rasa gatal dan sakit dari penyakit ini.
Tips Menghindari Penyakit Scabies Pada Kelinci
Penyakit scabies bisa menyerang sesama hewan lain, artinya penyakit ini bisa menular, entah kelinci dengan kelinci, ataupun kelinci dengan hewan yang lain. Untuk menghindari penyakit ini disarankan untuk sesering mungkin membersihkan kandang.
Hewan kelinci merupakan hewan yang tidak suka dengan kandang yang kotor, hal itu bisa membuat ia stress ataupun lebih mudah terkena penyakit, salah satu penyakit yang sering terjadi penyakit scabies.
Makanan yang basah pun, bisa membuat kelinci terkena penyakit ini. Untuk itu merawat kelinci harus dengan tata cara yang benar, paling tidak selalu menjaga kebersihan kandang dan juga makanannya ya. Biar kelinci tidak mudah mati.
Setelah satu kali terinfeksi, mungkinkah kelinci bisa mengalami kejadian yang sama?
Scabies atau kudis, bisa saja kembali menyerang tubuh kelinci berkali-kali, hal itu kembali lagi ke diri kita masing-masing untuk selalu menjaga kebersihan dari kelinci, menjaga dan merawat mereka dengan tulus.
Tujuan dari perawatan secara maksimal agar daya tahan kelinci lebih kuat, jadi tidak mudah terserang penyakit. Bercerita hewan peliharaan aku yang udah pernah kena scabies, sampai ia melahirkan 7 ekor anak kelinci dan sampai matipun scabies tidak menyerang lagi.
Bercerita hewan peliharaan aku yang udah pernah kena scabies, sampai ia melahirkan 7 ekor anak kelinci dan sampai matipun scabies tidak menyerang lagi.
Cerita pengalaman pribadi yang aku bagikan, siapa tahu dari kalian mempunyai hewan yang satu ini. seadainyapun terkena scabies kalian sudah mengenali ciri-ciri ini sebagai langkah untuk penanganan pertama sebelum dibawa ke dokter hewan.
Salam Sugar
Ka mau tanya,
Kelinci ku di bagian telinga ada koreng dan di bagian hidung timbul bercak putih putih gitu terus dia mulai ga aktif dan bergerak pun ga seperti kelinci kelinci lain nya lebih ke diem..
semenjak ada koreng di bagian telinga nya apa itu tanda dia kena penyakit scabies?
ka aku mau tanya , ini kelinci ku di bagian telinga nya kaya ada koreng gitu , tapi dia engga males gerak sm dia masih aktif² aja , sama satu lagi kelinci ku bulunya emang jarang rontok , tapi pas kaya mau di di pegang/gendong dia brontak dan bulunya rontok, apa ini tanda scabies ya ka ?